Gathering Bazma Scholars 2018
Assalamu’alaikum
Kalau kalian lihat judulnya pasti sudah terbayang kisah apa yang akan saya ceritakan kan ? yups betul sekali “Gathering Bazma Scholars 2018”. Izin kan saya bercerita pengalaman 3 hari yang sangat luar biasa ini. Sebelumnya mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
______________________________________________________
Apa itu Gathering Bazma Scholars ? Gathering Bazma
Scholars yaitu suatu agenda rutin yang dilaksanakan satu tahun sekali setelah
masa open recruitment penerima beasiswa Bazma dengan tujuan untuk menjadi wadah
silaturahmi dari 16 kampus penerima beasiswa Bazma. Gathering ini bukan
sembarang gathering, tidak hanya ta’arufan dan memupuk rasa solidaritas,
masing-masing scholars juga dapat mengembangkan gagasan/ide/softskill dari
seminar-seminar yang disajikan dengan pembicara yang ahli pada bidangnya.
Nah itu
perkenalan singkat mengenai Gathering Bazma Scholars, sudah mulai terbayangkan
alur kisah ini ?
Mari saya
lanjutkan ceritanya 😀
______________________________________________________
Kisah ini dimulai pada
tanggal 26 November 2017. Pada saat itu, muncul notifikasi pemberitahuan bahwa
ada chat masuk isinya “Assalamualaikum aisyah 😊 Boleh minta bantuannya ? Terkait Gathering
Scholars, bersedia ga kalau jadi panitia ? 😄 ” di chatnya jam 9 malam tapi
karena sudah tidur alhasil baru saya balas pagi hari. Jawaban saya tentu lah
bersedia, kapan lagi coba ditawarkan kesempatan baik untuk bisa berkontribusi
di hajatan utamanya Bazma Scholars. Setelah berbalas-balasan chat dengan
ketuplak (baca : Kak tomo) akhirnya saya di beri tahu jobdesknya yaitu sebagai
PJ Dokumentasi. Awalnya kaget, kenapa bisa ditugaskan di pj dokumentasi ?
secara saya tidak handal dalam foto memfoto. Ternyata eh ternyata saya bertugas
sebagai penghubung panitia dengan vendor dokumentasi, jadi gak perlu harus jago
foto deh. Setelah itu, join lah saya ke grup panitia yang saat itu sedang
membahas susunan kepanitian. Ketika saya membaca susunannya, waw ternyata yang
join jadi panitia orang-orang keren semua (duh aku mah apa atuh, hanya res res
an kuaci) dan ternyata saya di divisi dokumentasi hanya sendiri (sabar ya syah
).
Singkat cerita, mulai
lah kita (baca: panitia gathering) merancang konsep dan hal-hal lain yang
menyangkut persiapan gathering. Mulai dari menentukan tanggal yang berubah-ubah
sampai kalau gak salah 3 kali, proposal yang sudah H-berapa tapi belum acc, dan
banyak lagi hingga akhirnya kita mendapatkan keputusan final tentang gathering
kapan dan dimana ?
Berbagai macam persiapan kita lakukan, kira-kira
kurang dari 1 bulan kita prepare perintilan-perintilan yang diperlukan selama
gathering mulai dari banner, seminar kit, jaket, dll.
Booknote |
Kaos |
H-7 keberangkatan
Jadi, sebelum acara
tanggal 9-11 maret 2018 kita melaksanakan kegiatan pendahuluan yaitu serangkaian
acara pemilihan ketua paguyuban baru. Rangkaian dimulai dari tanggal 28
Februari 2018 yaitu babak penyisihan dari 7 kandidat yang ada dipilih menjadi 3
calon terbaik.
7 calon kandidat |
Pada hari Jum’at 2 Maret terpilihlah 3 kandidat
terbaik yaitu Taufik dari UIA, Giffari dari IPB dan Kang Dahlan dari
PTIQ.
Rangkaian terakhir dari
kegiatan pendahulan yaitu Technical Meeting yang diselenggarakan di RIK
Universitas Indonesia. Agendanya adalah pembahasan teknis terkait gathering
yang dijelaskan oleh Rintis dan musyawarah pemilihan ketua paguyuban
yang dimoderatori oleh Mbak Zeni. Sekitar pukul 14.30 musyawarah selesai
dilakukan. Setelah melalui diskusi yang pelik, akhirnya musyawarah ini menghasilkan
seorang ketua Paguyuban Bazma Scholars yaitu Ahmad Dahlan dari PTIQ.
Rintis sedang membahas rundown Gathering |
Musyawarah yang dipimpin oleh Mbak Zeni |
duo mc kece yaitu Wati dan Milea |
Unindra Squad |
Komentar
Posting Komentar