Hi everybody ! Saya kembali lagi untuk menuntaskan kisah yang belum selesai saya ceritakan ๐
|
untuk yang lupa part 1 bisa klik disini |
Hari Pertama
Setelah kegiatan panjang tibalah pada hari keberangkatan. Hari itu saya berangkat dari rumah jam 4 pagi. Sebelum berangkat bapak tanya "de, mau dianterin sampai mana ?" saya jawab "parung aja pak, biar ade bisa tidur, dingin pula kalau naik motor". Akhirnya dari rumah dianterin sama bapak sampai pasar parung. sampai pasar kok cari angkot jurusan depok cuma ada 1 dan itu isinya sayuran semua, makin ke depan ketemu satu angkot. sebelum naik angkot bapak bilang "de, berani gak ?" "beranilah pak" jawab saya. Maklum saja, saya belum pernah naik angkot sepagi ini sendirian, mungkin bapak khawatir terutama supir angkotnya masih bocah dan ada temannya 3 orang. Sekitar 10 menit menunggu akhirnya angkotnya jalan. Sepanjang jalan niatnya mau tidur tapi entah kenapa gak berani. Jujur rasanya saya naik angkot rasa gocar, penumpangnya cuma saya. Ada penumpang lain tapi itu juga sudah mau dekat stasiun depok. Sampai stasiun sekitar jam 5 kurang 15 menit. Ekspetasi saya nanti di kereta dapat tempat duduk dan bisa melanjutkan tidur yang tertunda, tapi seperti hal pada umumnya ekspetasi berada jauh dari realita. Gerbong yang saya tempati penuh, alhasil berdirilah saya sampai manggarai, setelah itu baru dapat duduk (gak jadi tidur malah nonton drakor).
Saat sampai di meeting point masih belum ramai, baru ada sekitar 15 orang. Setelah melakukan beragam persiapan akhirnya saya dan yang lain berangkat menuju Anyer sekitar jam 8an.
|
suasana bus 3 waktu berangkat |
Sepanjang perjalanan menuju Anyer, niatnya mau latihan buat perform night vaganza tapi apa daya berhubung pada lelah, akhirnya sepanjang jalan semuanya tidur. Butuh waktu kurang lebih 3 jam akhirnya rombongan sampai tempat tujuan. Sesampai di sana, scholars putri diarahkan untuk segera makan siang sednagkan scholars putra sholat jum'at. Begitupun setelah yang putra selesai sholat jum'at giliran yang putri untuk holat dzuhur.
Acara pun dimulai sekitar jam 2. Acara pertama adalah Pembukaan dilanjut sesi perkenalan dari seluruh scholars.
|
doa pembuka dari scholars PTIQ |
|
Sambutan dari Ketuplak Kak Tomo IPB |
|
Sambutan dari Pak Sukendar |
|
duo MC Wati dan Milea |
Sesi perkenalan pun berakhir pada jam 15.30. Sesi selanjutnya free time untuk scholars menikmati sunset dan keindahan pantai.
Masih di hari yang sama acara dilanjut dengan seminar sesi 1 yang disampaikan oleh Mas Dofa Purnomo tentang "Leadership". Pada materi ini beliau mengisahkan tentang perjalanan hidup beliau dari awal hingga menulis buku dan bekerja di Pertamina. Salah satu cerita yang paling saya ingat adalah ketika beliau berkeinginan untuk kuliah di MMUI. Beliau bilang "saya sering sholat di masjid MMUI agar tercapai keinginan masuk MMUI" , ternyata beliau kuliah S2 di pasca sarjana UI namun malah berhasil menjadi lecturer di MMUI. Salah satu kisah yang menginspirasi buat saya.
Terkadang apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk kita. Ingatlah ketika kau gagal disatu hal yakinlah Allah punya rencana yang lebih baik untuk kita.
Sesi pertama selesai dilanjut dengan brainstrorming dari kakak-kakak hits Bazma Scholars batch 1. Ada kakak Fattah Amal Iko dari UNJ yang sekarang fokus pada isu perlindungan anak dan Co-Founder dari gerakan Tangan Tak Terlihat , ada kakak Andita dari IPB yang sekarang bekerja di Kemensos dan memiliki komunitas sekitarkita.id , dan yang terakhir ada kakak Nina dari UIA yang sekarang bekerja sebagai digital marketer disalah satu perusahaan dan memiliki komunitas kemah edukasi. Kita membahas isu-isu yang sedang viral terkait dunia anak, lingkungan maupun pendidikan. Lebih banyak sharing tentang apa yang telah kita lakukan dan apa yang akan kita lakukan untuk kedepannya. Sesi brainstorming ditutup oleh quote yang dibacakan oleh Kak Nina.
Setelah selesai, saya dan Kak Rizka langsung pergi ke kamar. Saya berada di kamar 121, kamarnya tidak terlalu jauh dari receptionist dan di ujung. Saya sekamar dengan Kak Rizka, Mbak Zeni, Ka Syifa dan Afi. Ceritanya malam itu saya dan Kak Rizka sudah sangat lelah, namun Mbak Zeni dan Kak Syifa masih mau mengobrol di luar, alhasil saya tidur duluan, Sekitar beberapa menit kemudian Kak Syifa masuk nanyain unci di letakkan dimana, dengan setengah tidur saya bilang ada di tasnya Rizka, lalu saya tidur lagi.
Kisah di hari pertama pun berakhir dengan saya yang pergi ke alam mimpi.
Komentar
Posting Komentar