Peserta didik mampu menjelaskan, melakukan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat-sifat operasi bilangan berpangkat dan bentuk akar minimal 75%.
Assalamu’alaikum Kalau kalian lihat judulnya pasti sudah terbayang kisah apa yang akan saya ceritakan kan ? yups betul sekali “Gathering Bazma Scholars 2018”. Izin kan saya bercerita pengalaman 3 hari yang sangat luar biasa ini. Sebelumnya mohon maaf apabila ada salah-salah kata. ______________________________________________________ Apa itu Gathering Bazma Scholars ? Gathering Bazma Scholars yaitu suatu agenda rutin yang dilaksanakan satu tahun sekali setelah masa open recruitment penerima beasiswa Bazma dengan tujuan untuk menjadi wadah silaturahmi dari 16 kampus penerima beasiswa Bazma. Gathering ini bukan sembarang gathering, tidak hanya ta’arufan dan memupuk rasa solidaritas, masing-masing scholars juga dapat mengembangkan gagasan/ide/softskill dari seminar-seminar yang disajikan dengan pembicara yang ahli pada bidangnya. Nah itu perkenalan singkat mengenai Gathering Bazma Scholars, sudah mulai terbayangkan alur kisah ini ? Mari saya lanjutkan ceritanya...
Halo kembali lagi dengan saya Aisyah, di postingan kali ini saya mau belajar mereview buku (lebih tepatnya novel) yang baru selesai saya baca. Judul novelnya Artha karya Bayu Permana. So, langsung aja dimulai …. Sumber: https://www.instagram.com/bayupermana31_/?hl=id Judul buku : Artha Penulis : Bayu Permana Penerbit : Coconuts Books Tanggal terbit : Agustus 2018 Jumlah halaman : 392 hal Harga : Rp95.000,00 Blurb : Kalau kata Agatha, Arkan itu Cabe Man. Cowok dengan mulut sepedas cabai, sangat pintar menari serta memiliki fisik yang menawan, setengah cantik dan setengah ganteng. Agatha menjuluki dirinya sendiri Wonder Woman, yang akan selalu kuat menghadapi tiap goresan takdir yang terjadi. Arkan itu menyebalkan, sering mencerca tanpa piker panjang, terlalu jujur. Membuat Agatha keki sendiri, membuat Agatha baper sendiri. Namun, adanya Arkan seperti memberi warna baru di hidup Agatha. Hadirnya Arkan bagi penerang di...
Aliran Filsafat Matematika Filsafat matematika dikembangkan melalui isu-isu eksternal seperti sejarah, asal-usul, dan praktek matematika dengan isu-isu internal seperti epistemologi dan ontologi. Metode yang digunakan untuk melakukan klasifikasi aliran-aliran dalam filsafat matematika salah satunya menggunakan criteria kecukupan filsafat matematika (Ernest, 1991) yaitu: (1) pengetahuan matematika: sifat, justifikasi, dan asal-usul pengetahuan, (2) obyek matematika: ruang lingkup dan asal-usul obyek matematika, (3) aplikasi matematika: efektifitas matematika dalam mengembangkan sains, teknologi dan aplikasi lainnya, dan (4) praktek matematika: aktifitas matematikawan, dulu dan sekarang. Kriteria tersebut saat ini melahirkan beberapa aliran filsafat matematika, yaitu Platonisme, Absolutisme dan Falibilisme. Platonisme lebih menekankan pada tidak adanya landasan - landasan untuk merekonstruksi dan menyelamatkan matematika, sementara itu, absolutisme lebih menekankan pada tidak adany...
Komentar
Posting Komentar