Pada kesempatan kali ini saya akan membahas salah satu tugas sejarah saya sewaktu SMA yaitu tentang 2 teori masuknya
islam ke Nusantara yaitu teori klasik
dan teori pedagang Gujarat. Apakah islam berasal dari Arab atau Tiongkok ?
Pada teori klasik yang di kemukakan
oleh Niemann dan De Holander , hadirnya islam di Nusantara dibawa oleh pedagang
keturunan Arab yang saat itu melakukan perdagangan ke Nusantara . Teori klasik
ini berdasarkan laporan perjalanan marcopolo dan berita dari Ibnu Battutah. Peninggalan tertua kaum muslimin di
Indonesia terdapat di Gresik , Jawa Timur berupa kompleks makam . Dimana
terdapat makam seorang muslimah yang bertuliskan tahun 475 H / 1082 M ( zaman
kerajaan singasari ) , diperkirakan makam ini adalah makam pedagang Arab. Ada
seseorang bernama MC Ricklefs yang
meragukan kesahihan hal tersebut. Menurutnya batu nisan yang di temukan di
Gresik tersebut hanyalah sebuah pemberat kapal atau batu nisan yang di
pindahkan dari tempat sebelumnya setelah muslimah itu meninggal.
Pada pertengahan abad ke – 14 ,
penduduk pribumi secara massal mulai memeluk agama Islam . Menurut para sejarawan hal ini
terjadi karena pada saat itu Islam sudah memiliki kekuatan politik yang kuat
dengan di tandai berdirinya beberapa kerajaan Islam seperti Aceh Darussalam ,
Demak , Malaka , Cirebon dan Ternate. Berkembangnya agama Islam juga di
sebabkan karena surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan Hindu / Budha.
Dalam Hikayat Raja – Raja Pasai di
ceritakan bahwa Islam masuk ke samudra karena khalifah mekah yang berlayar ke
samudra untuk memenuhi ramalan Nabi Muhammad SAW. Hikayat itu juga menceritakan
proses penganutan Islam oleh Raja samudra yang bernama Marah silau bermimpi
Nabi Muhammad menampakkan diri dan meludah ke mulutnya untuk mengalihkan
pengetahuan islam dan memberi gelar Sultan Malik as – Salih. Dalam Sejarah
melayu juga menceritakan bagaimana pengislaman Raja Malaka yang juga bermimpi
bertemu Nabi Muhammad SAW dan diajarkan mengucap 2 kalimat syahadat.
Pada naskah Babad Tanah Jawi
pengislaman tidak di lakukan dengan cara simbolik seperti pada dua cerita di
atas , melainkan dilakukan oleh wali sanga yang menuturkan agama Islam di tanah
Jawa melalui proses asimilasi. Dari historiografi diatas di simpulkan bahwa Islam di
Nusantara berasal dari Arab.
Teori yang kedua Islam di Nusantara di bawa oleh pedagang dari
Gujarat yang dikemukakan oleh Pijnapel dan di teliti lebih lanjut oleh Snouck
Hurgronje , Vlekke , dan Schrieke. Di Indonesia di dukung oleh pernyataan
Slamet muljana dalam bukunya bahwa Tionghoa adalah penyebar agama Islam di
Nusantara. Menurut Muljana islam di nusantara
khususnya di jawa bukanlah islam murni dari arab melainkan islam campuran.
Dalam bukunya yang berjudul Runtuhnya
kerajaan Hindu – Jawa dan Timbulnya Negara – Negara Islam di Nusantara menyebutkan
bahwa sunan kalijaga berasal dari Gan Sin Cang , sunan gunung jati adalah Toh
Ah Bo. Namun pernyataan slamet ini di larang oleh pemerintah orde baru , yang
melarang mengaitkan sejarah islam dengan tionghoa . Mengapa bisa seperti itu ?
saya pun masih bertanya – Tanya .
Tak hanya slamet muljana yang
meragukan teori klasik ada juga seseorang yang bernama Al Qurtuby yang
menjelaskan dalam bukunya Arus Cina Islam
Jawa bahwa nama – nama tokoh wali songo merupakan transliterasi dari nama
tionghoa ke nama jawa. Namun seberapa jauh atau dalam
masyarakat menerima versi ini belum kelihatan secara jelas. Hal ini tergantung
bagaimana kepercayaan dan keyakinan masing – masing diri kita sendiri , apakah
percaya islam di nusantara berasal dari arab atau tiongkok ?
Komentar
Posting Komentar